Tuesday, March 3, 2009

Wisma PT. Pusri


Wisma PT. Pusri.

Wisma PT. Pusri terletak di wilayah desa sukamarga,. Untuk mencapainya, jika anda datang dari daerah kota batu, simpangan ke arah wisma PT. Pusri ada disebelah kiri kira-kira dua kilo meter dari desa pilla, dan jika anda dari daerah simpang sender simpangan turun ke arah wisma PT. Pusri terdapat di sebelah kanan, sedangkan jika anda dari daerah banding agung, anda bisa menyusuri jalan yang ada di pinggiran danau dan jalan tersebut langsung menuju ke wisma PT pusri dengan catatat anda tidak menyimpang ke daerah desa jepara. Di wisma PT pusri anda dasat menyewa kamar untuk istirahat atau anda bisa menyewa rumah cottege untuk beristirahat sambil bersantai melihat keindahan danau Ranau dikarenakan bagian belakang Cottege langsung menghadap ke arah danau. Disini anda akan menemukan kedamaian bersama orang yang anda cintai. Buktikan.

Rumah Ranau


Sebagian besar rumah di Ranau berbentuk panggung, umumnya terbagi tiga, yaitu ruang depan (lempunggak), ruang tengah (lapang lom), dan dapur, lalu bagian belakang sekali terdapat tempat untuk cuci piring dsb, yang disebut Gakgang.. Lalu untuk naik ke rumah, disediakan dua buah tangga, satu didepan dan yang satu nya lagi di samping belakang. Namun sebenarnya, rumah Ranau yang asli , dibagian depannya terdapat Lepau, yaitu tempat bersantai, namun desain sekarang, Lepau nya dibuat disamping (seperti gambar di atas), dimana desain sekarang mengikuti desain umum rumah daerah meranjat yang mana kebanyakan tukang pembuat rumah berasal dari daerah tersebut. Bagian bawah rumah, atau bagian kolongnya biasanya digunakan sebagai tempat penyimpanan persediaan kayu bakar atau gudang, atau bisa juga dibuat toko atau warung. Untuk bagian atas (panggar) atau plafon biasanya dibuat tempat penyimpanan barang ringan. Itulah gambaran umum rumah-rumah penduduk Ranau. Namun saat ini, disebabkan semakin langkanya kayu sebagai bahan utama membuat rumah, maka rumah-rumah di Ranau dibuat dari bahan semen batu bata dan bentuk nya pun menjadi rumah biasa (bukan panggung) seperti kebanyakan rumah-rumah di indonesia.

Monday, March 2, 2009

Danau Ranau


Sebuah danau yang indah namun kurang dikelola dengan baik, itulah yang ada dalam pikiran kebanyakan orang yang berkunjung dan melihat keindahan Danau Ranau untuk pertama kali. Danau Ranau memang sebuah danau yang cantik, eksotis dan dari sudut manapun Danau Ranau terlihat indah. Terdapat di selatan provinsi Sumatera Selatan, tepatnya di kabupaten OKU selatan, Danau Ranau mudah dicapai melalui jalur Muara dua jika anda dari daerah Baturaja, Palembang atau Martapura, dan melalui jalur Lampung barat jika anda datang dari daerah Lampung, atau dari daerah Jawa. Untuk transportasi umum tidak begitu sulit, jika anda dari daerah Jawa, ada tiga armada yang melayani rute Jawa-Ranau, yaitu po.Ranau Indah (RI), po.Putra sulung dan po.Ranau Cepat. Di Jawa, tiga armada tersebut mempunyai loket di terminal Bekasi, Pinang ranti, Kalideres, Bitung, Serang, dan untuk Ranau Indah, baru-baru ini membuka loket perwakilan di daerah Tanah Abang. Sedangkan dari daerah Palembang, ada po.Sejiwa yang juga melayani jurusan Ranau-Palembang. Daerah sekitar Danau Ranau disebut daerah Ranau, dan penduduk nya juga disebut marga Ranau, yaitu marga yang mempunyai kemiripan bahasa dan adat istiadat dengan marga asli Lampung, dan bahasanya satu rumpun dengan bahasa Lampung, Komering, dan juga marga Daya. Penduduk Ranau mayoritas petani, penghasilan utama mereka adalah dari sektor pekebunan seperti sayur-sayuran, kopi, lada dan persawahan. Adat istiadat asli Ranau juga masih bisa kita rasakan apalagi dalam acara pernikahan, dimana dari tata cara dan pakaiannya masih sangat kental ke Ranau an nya. Sebelum telepon seluler (Hp) masuk Ranau, di desa-desa yang masih asli terutama daerah batang ribu, seperti didesa Sukamarga, adat sesiahan masih bisa kita temui. Sesiahan dalam arti harfiahnya adalah bisik-bisikan adalah media komunikasi antar pemuda pemudi di malam hari, disebabkan jika datang langsung kadang-kadang masih merupakan hal yang belum lazim. Cara nya seorang pemuda mendatangi rumah gadis, biasanya rumah panggung, lalu dia mencari celah yang bisa dipergunakan untuk mengobrol, dan melalui celah itulah mereka mengobrol melepaskan kerinduan mereka, dikarenakan sudah adat kebiasaan, maka masarakat desa tersebut maklum jika ada pemuda di malam hari berada di bawah rumah yang terdapat anak gadis, namun sayang nya dikarenakan saat ini telepon sudah memasyarakat, maka adat sesiahan sudah sulit kita temui. Adat yang lain yang tak kalah menarik perhatian adalah adat sebambangan, yaitu adat menculik gadis dalam hal ini dilakukan atas dasar suka sama suka, lalu sang gadis dibawa ke rumah pemuda, atau ke salah satu rumah familinya. Sebambangan dilakukan karena sang pemuda ingin menikahi gadis tersebut, biasanya karena ingin menikah cepat tanpa proses lamaran yang rumit atau juga karena pihak keluarga sang gadis ada yang kurang setuju. Cara mendapatkan sang gadis pujaan untuk dinikahi melalui sebambangan 80% berhasil, karena pihak keluarga pemuda jika ada gadis dibawa kerumahnya dengan niat sebambangan maka mereka akan mempertahankan gadis itu semampu mereka dengan prinsip tak gadis turun jika belum nilah atau minimal ada penyelesaian kearah itu, sebab harga diri keluarga terutama pemuda yang mengajak sebambangan yang dipertaruhkan.
Kembali ke masalah danau Ranau, danau Ranau adalah danau kebanggaan masyarakat sumatera selatan, dan jika pada akhir tahun, di danau Ranau sering mengadakan festival danau Ranau yang menampilkan kesenian, pameran produk asli dan aneka hiburan. Selain haj-hal tersebut diatas, danau Ranau dengan penduduknya menyimpan kekhasan yang lain, yang insyaAllah akan saya tulis dalam posting selanjutnya. Terima kasih, sampai ketemu lagi.
Salam.
Eska Sudrajad.

Meranai Ranau.